masalah dan sabar

"Masalah akan berdampak negatif, bila kita menganggapnya sebagai Beban. Masalah akan berdampak positif, bila kita menganggapnya sebagai ujian atau motivasi diri"

Itulah penggalan kata yang menjadi pemikiran utama saya disaat saya mendapatkan sebuah masalah. Penggalan kata-kata itu pertama kali terlintas dipikiran disaat pertama kuliah (sewaktu itu masih kuliah di BSI Marginda sekitar tahun 2007-2008).

Hidup itu tak terlepas dari masalah. Hanya saja tergantung kita menyikapi bagaimana hidup itu.

Ada satu lagi yang pernah saya baca dari salah satu kontak Chatt saya. pada personal message-nya dia menuliskan "kata eko : Kesabaran itu ilmu tingkat tinggi. Belajarnya seumur hidup, ujiannya suka dadakan" 

Dalam sebuah kehidupan, saya yakin bahwa sabar itu tidak ada batasnya. Sikap emosi negatif pada seseorang, yang menyebabkan seseorang marah, menurut saya bukanlah sebuah batas dari yang namanya kesabaran. sikap itu hanya sebuah tingkat (level) emosi pada seseorang, yang pada saat itu emosi negatifnya lebih tinggi dari emosi positifnya.

Sabar tek terlepas dari yang namanya "Ikhlas". Seseorang yang sabar, pasti akan selalu ikhlas bila dia menerima & memberi sesuatu.

Orang yang sabar, bukanlah orang yang lemah. Tapi justru orang yang sabar adalah orang yang memiliki semangat tinggi. Karena sabar merupakan ilmu & sikap positif sementara semangat adalah hasil dari ilmu & sikap positif.